Senin, 27 Juli 2015

...ayat-ayat Al-Muawwidzat...

AYAT-AYAT  AL-MU'AWWIDZAT

Hari ini Faridza akan mempunyai kamar sendiri. "Hore!!!" serunya kegirangan ketika Mama mengabarkan hal itu. "Jadi aku akan punya kamar sendiri, ya?" tanya Faridza penasaran, karena ia tidak merasa ada ruangan baru di rumahnya. "Insya Allah... tetapi kamarmu akan menjadi agak sempit, tidak terlalu lapang. tapi... Mama dan Abah telah mengatur 2 buah lemari khusus untukmu. isinya seluruh buku islami untuk anak yang kamu punya. jadi kamu punya perpustakaan sendiri" jelas Mama sambil mengambil seprei warna ungu dan hitam bergambar tokoh kartun Aqil Story, tokoh kartun kesayangan Faridza. "Mama, Farza senang, deh. Mama selalu pilihkan yang paling disukai sama Farza..." kata Faridza sambil mengucapkan nama pendeknya, Farza. "Iya, Farza, Mama selalu memilhkan yang baik, bukan yang kamu sukai. Ingat tidak, waktu kamu mau beli mainan? Mama larang, kan... tapi, coba kamu ingat juga saat kamu mau beli buku tentang Aisyah r.a. Mama mau kok, membelikan kamu. karena buku itu jembatan ilmu..." jawab Mama. Faridza mengangguk-angguk mengerti. 
Malamnya, Faridza sudah berada di tempat tidurnya. Tempat tidurnya sendiri. Ia mencoba tidur. Tapi, setiap ia hendak mulai memejamkan matanya, ia merasa ada mengganggu dirinya."ih... hari ini aku sudah punya kamar baru yang aku inginkan, kok, aku malah nggak bisa tidur?" Keluh Faridza sambil menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhnya. "Aku baca buku aja, ah! Biar agak ngantuk..." Faridza menarik buku tentang Asbabun Nuzul (sebab-sebab turunnya) untuk anak, ketika sebuah buku kecil yang kelihatan tua jatuh karena geseran buku yang ditarik Faridza. "Apa ini? Ayat-ayat Al-Muawwidzat... 'dapat membuat hati tenang', hei! Mungkin ini yang sebenarnya kubutuhkan!" Seru Faridza sambil memungut buku yang jatuh itu. Hmm... ayat-ayat Al-Muawwidzat adalah kumpulan ayat-ayat dari tiga surah terakhir yang ada di Al-Qur'an, yaitu... Al-Falaq, An-Naas, dan Al-Ikhlas. Cukup mudah untuk dihapal. Jika ingin tidur, sebaiknya terapkan ayat-ayat ini ditambah dengan ayat Kursi, sehingga hati dapat menjadi tenang. Faridza membaca buku dengan teliti. "Wah, sebaiknya segera kubaca apa yang kudapat dari buku ini. Ehm... Bismillah Hirrahma Nirrahim..."  Faridza mulai merasa tenang. "Allah selalu memberi ketenangan di setiap tempat, hanya saja... manusia selalu membuat tempat yang sebenarnya sudah aman menjadi menakutkan..." ucap Faridza bijak sambil menguap. Diliriknya jam di kamarnya. Jam 10. "Aku... harus... tidur... huaaahhh..." Faridza merebahkan kepalanya di bantal, dan langsung  tertidur pulas...


HIKMAH Cerita:

teman-teman tahu tidak ayat-ayat Al-Muawwidzat itu apa? Yang dimaksud ialah ayat-ayat dari tiga surah terakhir Al-Qur'an. Yaitu surah ke-114, 113, dan 112. Yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas. Jika kita terapkan sebelum tidur ditambah dengan ayat Kursi, insya Allah... Allah akan menenangkan hati kita. Sesungguhnya Allah telah memberi ketenangan di semua tempat, hanya... hati kita membuat kita membayangkan yang tidak-tidak. Jadi bila kita berdoa, tentu saja Allah akan membuat hati kita tenang. Jadi nggak ngebayangin hantu kuntilanak lagi, deh. Nah, lo... siapa,nih yang pas mau tidur ngebayangin pocong? Hehehe, Assalamu'alaikum...😊😊😊

Minggu, 26 Juli 2015

...sum'ah itu berdosa...

SUM'AH ITU BERDOSA


Andi mengayuh sepedanya dengan terburu-buru menuju masjid. Ia datang tepat pada saat iqomah tengah dikumandangkan. "Fuuhhh... cuma telat sedikit, kok" kata Andi lega, lalu masuk ke masjid. Untungnya di rumah ia sudah berwudhu. Beberapa menit kemudian, salam dikumandangkan, dan salat berjamaah pun selesai. Ketika Andi sudah hendak pulang ke rumah, dilihatnya Farid temannya, dikerumuni banyak anak-anak. Andi ikut mendengarkan, karena kelihatannya Farid sedang bercerita. Benar saja, Farid sedang asyik berkisah, batin Andi. "Ha, kalian tahu nggak, tadi aku datang paling dulu, imam dan ustadznya saja beluman datang. Setelah itu aku mengaji 1 juz, lo. Aku berdzikir semempuku sampai lama sekali. Hah, kalah si Andi. Dia berdzikir cepaatt... sekali. Kalau kalian mau jadi seperti aku, kalian harus banyak belajar. Bayangin, bersedekah saja aku paling sedikit 100.000, kalau Andi dan Toha yang kalian bilang anak shaleh itu... bersedekah cuma 1000 rupiah. Hahaha..." sombong Farid sambil meleletkan lidah ke arah Andi. Karena Farid berkali-kali melecehkannya, Andi memutuskan pulang ke rumah. Ia mengayuh sepedanya dengan muka merah padam karena marah. Tetapi kemudian ia teringat, bahwa orang yang paling hebat ialah orang yang bisa menahan marahnya. Andi segera ber istighfar berkali-kali. Sesampai di rumah Andi menanyakan perihal Farid kepada Abah. "Astaghfirullah haladzim... Yang Farid lakukan adalah Sum'ah. Sum'ah adalah bujuk rayu syaitan. Sum'ah artinya menceritakan sesuatu yang baik pada orang lain, seperti menyombongkan diri karena hendak dipuji. Dengan sum'ah kita menjadi melenceng dari agama yang benar dan jalan yang lurus ya, Andi. Abah minta, kamu nasihati Farid, ya?" Andi mengangguk mengerti. Begitu waktu salat ashar tiba, Abah dan Andi pergi ke masjid. Sekali lagi Andi menemui Farid yang dengan bangga memasukkan uang 150.000 rupiah ke dalam kotak amal masjid. Andi melihat sebuah kesempatan, lalu mendekati Farid sambil berkata, "eh, Farid. Kamu tahu tidak kamu sudah masuk ke dalam perbuatan sum'ah, yaitumenceritakan ibadah baik yang kamu lakukan karena ingin dipuji. Berarti... kamu telah menjadi hampir kafir, lo..." Andi mengatakan semua itu dengan nada ramah dan sopan, tetapi arti apa yang dikatakannya sangat besar dan menusuk. Farid saja sampai terkaget-kaget. "Jadi...aku telah berbuat sum'ah? Astaghfirullah haladzim. Aku khilaf, Di..." Farid ber istighfar. "Alhamdulillah... Allah Maha Memberi hidayah, dan Maha membolak-balikkan hati manusia. Ya, kalau kamu sudah insaf, jangan diulangi lagi, ya!"


Hikmah Cerita

assalamu'alaikum, kita berjumpa lagi... teman-teman. Kalian jangan pernah mencoba sum'ah seperti Farid, ya. Karena sum'ah adalah sifat yang dibenci oleh Tuhan yang Maha Esa. Sum'ah adalah, kita beribadah atau menceritakan suatu perbuatan kita yang baik bukan karena Allah, melainkan berharap dipuji orang yang mendengar. Apalagi, kita hatam Qur'an untuk dipuji dan diberi hadiah oleh orangtua. Usahakanlah menahan diri untuk memamerkan  dan menceritakan perbuatan baik dan juga ibadah kita. Oiya, sum'ah lain lagi dengan riya. Riya adalah beribadah dengan maksud ingin dilihat dan dipuji orang lain. Hindarilah kedua hal ini, karena amal ibadahnya akan sia-sia. Selamat mencoba! 😀


... jangan boros...

salam kenal dari pontianak...ini adalah beberapa kisah yang kubuat sendiri. Kalau mau baca...silahkan. ini salah satunya...


JANGAN BOROS!!!

"Assalamu'alaikum semua!" Sapa Aisya sambil mengancingkan kancing terakhir dari baju seragamnya. "Wa'alaikum salam...." jawab Kak Sanita, Mama, dan Rachia serempak dari meja makan. Aisya segera duduk di kursi di seberang Kak Sanita. Mama membagikan mangkuk untuk semua. "Ma, hari ini makan apa?" Tanya Rachia bersemangat. "Sup ayam..." jawab Mama singkat sambil mengambil panci berisi sup ayam, dan menyendoknya sedikit ke mangkuknya, lalu diedarkannya ke sekeliling meja. Kak Sanita spontan mengangkat kepalanya ketika bau sup ayam menguar di udara. Hup! Kak Sanita menyambut panci berisi sup ayam yang disodorkan oleh Aisya. Setelah semua kebagian, mereka membaca kalimat basmalah, lalu mulai makan sup ayam dengan nikmat sambil mengobrol untuk mengikuti sunnah Rasulullah saw. yaitu mengobrol sambil makan. "Ma, Abah ke mana?" Tanya Aisya sambil menyuap sup ayamnya. "Abah pergi membeli gas untuk cadangan, Aisya" jawab Mama sambil menelan makanannya. Tetapi, ada yang belum berbicara sama sekali. Rachia tampak melamun, matanya menerawang ke atas. "Oi! Tukang melamun!!" Kak Sanita berseru sambil menepuk punggung Rachia. Rachia menoleh dengan kesal dan sedikit meringis. "Nggak ada apa-apa kok, kak. Cuma uang jajanku nggak cukup" Rachia mengucapkan kalimat yang terakhir dengan bisikan untuk dirinya sendiri. Tetapi, bisikan itu sampai ke pendengaran Mama. "Rachia ,kamu nggak berhemat ya, di sekolah? Hmm... pantas saja. Rachia, coba kamu lihat Kak Aisya. Uang jajannya sama denganmu, 2500 rupiah. Selalu ditabungnya 1500, dan dibawa ke sekolah 1000 rupiah. Makanya tabungannya banyak, dan Aisya masih bisa membeli makanan di sekolah." Jelas Mama. "Lalu aku harus gimana?" Tanya Rachia. " kamu bisa menabung di rumah 1000 rupiah, dan 1500 nya kamu bawa..." saran Mama terpotong oleh sebuah suara dari jendela ruang makan yang berhubungan ke garasi. Semua menoleh. "Jadi anak Abah mau berhemat ya?" Ternyata Abah yang mengatakannya. "Abah!!" Anak-anak berteriak serempak. Abah masuk sambil bertanya lagi "hmm... anak-anak mau berhemat?" Tanyanya. "Iya dooonnngggg..." sekali lagi Kak Sanita, Aisya, dan Rachia berseru serentak. Semua tertawa. Krriiinnnggggg......! Alarm jam Kak Sanita berbunyi. "Yuk, kita berangkat ke sekolah!" Ajaknya. "Siap, komandan!" Sahut Aisya dan Rachia sambil memberi hormat ala tentara


Hikmah Cerita

Nah,Teman-teman, kita harus selalu berusaha berhemat, karena hemat itu adalah sifat baik yang disukai oleh Allah Swt. Sedangkan, kita harus berusaha untuk menghindari sifat boros. Karena sifat boros adalah sifat yang dibenci oleh Allah Swt. Tetapi, apabila kita berhemat, janganlah kita kikir atau sombong, karena ini juga adalah sifat yang dibenci Allah Swt. Jadi, kita bersedekah jangan kikir, ya! Harap hikmah ini teman-teman terapkan di kehidupan sehari-hari,ya... Assalamu'alaikum☺