Minggu, 26 Juli 2015

...sum'ah itu berdosa...

SUM'AH ITU BERDOSA


Andi mengayuh sepedanya dengan terburu-buru menuju masjid. Ia datang tepat pada saat iqomah tengah dikumandangkan. "Fuuhhh... cuma telat sedikit, kok" kata Andi lega, lalu masuk ke masjid. Untungnya di rumah ia sudah berwudhu. Beberapa menit kemudian, salam dikumandangkan, dan salat berjamaah pun selesai. Ketika Andi sudah hendak pulang ke rumah, dilihatnya Farid temannya, dikerumuni banyak anak-anak. Andi ikut mendengarkan, karena kelihatannya Farid sedang bercerita. Benar saja, Farid sedang asyik berkisah, batin Andi. "Ha, kalian tahu nggak, tadi aku datang paling dulu, imam dan ustadznya saja beluman datang. Setelah itu aku mengaji 1 juz, lo. Aku berdzikir semempuku sampai lama sekali. Hah, kalah si Andi. Dia berdzikir cepaatt... sekali. Kalau kalian mau jadi seperti aku, kalian harus banyak belajar. Bayangin, bersedekah saja aku paling sedikit 100.000, kalau Andi dan Toha yang kalian bilang anak shaleh itu... bersedekah cuma 1000 rupiah. Hahaha..." sombong Farid sambil meleletkan lidah ke arah Andi. Karena Farid berkali-kali melecehkannya, Andi memutuskan pulang ke rumah. Ia mengayuh sepedanya dengan muka merah padam karena marah. Tetapi kemudian ia teringat, bahwa orang yang paling hebat ialah orang yang bisa menahan marahnya. Andi segera ber istighfar berkali-kali. Sesampai di rumah Andi menanyakan perihal Farid kepada Abah. "Astaghfirullah haladzim... Yang Farid lakukan adalah Sum'ah. Sum'ah adalah bujuk rayu syaitan. Sum'ah artinya menceritakan sesuatu yang baik pada orang lain, seperti menyombongkan diri karena hendak dipuji. Dengan sum'ah kita menjadi melenceng dari agama yang benar dan jalan yang lurus ya, Andi. Abah minta, kamu nasihati Farid, ya?" Andi mengangguk mengerti. Begitu waktu salat ashar tiba, Abah dan Andi pergi ke masjid. Sekali lagi Andi menemui Farid yang dengan bangga memasukkan uang 150.000 rupiah ke dalam kotak amal masjid. Andi melihat sebuah kesempatan, lalu mendekati Farid sambil berkata, "eh, Farid. Kamu tahu tidak kamu sudah masuk ke dalam perbuatan sum'ah, yaitumenceritakan ibadah baik yang kamu lakukan karena ingin dipuji. Berarti... kamu telah menjadi hampir kafir, lo..." Andi mengatakan semua itu dengan nada ramah dan sopan, tetapi arti apa yang dikatakannya sangat besar dan menusuk. Farid saja sampai terkaget-kaget. "Jadi...aku telah berbuat sum'ah? Astaghfirullah haladzim. Aku khilaf, Di..." Farid ber istighfar. "Alhamdulillah... Allah Maha Memberi hidayah, dan Maha membolak-balikkan hati manusia. Ya, kalau kamu sudah insaf, jangan diulangi lagi, ya!"


Hikmah Cerita

assalamu'alaikum, kita berjumpa lagi... teman-teman. Kalian jangan pernah mencoba sum'ah seperti Farid, ya. Karena sum'ah adalah sifat yang dibenci oleh Tuhan yang Maha Esa. Sum'ah adalah, kita beribadah atau menceritakan suatu perbuatan kita yang baik bukan karena Allah, melainkan berharap dipuji orang yang mendengar. Apalagi, kita hatam Qur'an untuk dipuji dan diberi hadiah oleh orangtua. Usahakanlah menahan diri untuk memamerkan  dan menceritakan perbuatan baik dan juga ibadah kita. Oiya, sum'ah lain lagi dengan riya. Riya adalah beribadah dengan maksud ingin dilihat dan dipuji orang lain. Hindarilah kedua hal ini, karena amal ibadahnya akan sia-sia. Selamat mencoba! 😀


Tidak ada komentar:

Posting Komentar