Selasa, 18 Agustus 2015

...Ensiklopedi Anak Muslim...

Ensiklopedi Anak Muslim
Sejarah Hajar Aswad

Hajar Aswad, dalam bahasa Arab artinya batu hitam. Hajar Aswad terletak di salah satu sisi luar Ka'bah. Sebelum Muhammad bin Abdullah diangkat menjadi rasul, penduduk Mekkah membangun kembali Ka'bah yang rusak terhantam banjir dengan bergotong-royong. Ketika Ka'bah sudah selesai direnovasi, terjadi pertengkaran tentang siapa yang akan mengembalikan Hajar Aswad kembali ke tempatnya. Sampai tiba-tiba Muhammad bin Abdullah datang dan dimintai nasihat orang-orang yang berselisih tadi. Muhammad bin Abdullah pun membentangkan sorbannya, lalu beliau meletakkan Hajar Aswad ditengah-tengahnya, dan meminta pada setiap kepala suku untuk memegang masing-masing ujung kain sorban itu. Ketika para kepala suku yang memegang sorban milik Muhammad bin Abdullah telah sampai di dekat tempat khusus untuk Hajar Aswad, Muhammad bin Abdullah segera meletakkan Hajar Aswad di sana. Karena peristiwa inilah Muhammad bin Abdullah mendapat gelar al-Amin yang artinya 'yang dapat dipercaya'. Sekali lagi, peristiwa ini terjadi sebelum Muhammad bin Abdullah menjadi Muhammad Rasulullah. Hajar Aswad berasal dari syurga dan dulunya berwarna putih, namun karena dosa-dosa anak Adam (manusia-manusia), maka warnanya berubah menjadi hitam dan mengkilat. Sekian, Wassalamu'alikum......


Minggu, 16 Agustus 2015

... Insya Allah...

"Insya Allah, kata itu cukup..."

"Jadi, kamu mau ikut, Rin?" Tanya Dino kepada Rintang, si anak baru dari Jawa Barat. Semula Dino, Adi, dan Pipin berencana pergi bersama-sama ke planetorium baru di jalan Nipra Syamsuddin, dekat rumah Dino. Tapi Rintang memaksa ikut. "Insya Allah... aku jadi ikut, Dino..." jawab Rintang sambil menganggukkan kepalanya. Maka Dino membeli tiket untuk empat orang pada saat pulang sekolah. "Nih, ini tiketnya. Kita berangkat minggu depan hari kamis, jam dan alamatnya ada di tiketnya, tuh!" Kata Dino sambil membagikan tiket yang dibelinya. Yang lain mengangguk. Pada hari kamis minggu depannya, Pipin, Dino, dan Adi sudah berkumpul di lapangan bola di dekat rumah Dino. "Waduh! Mana, nih si Rintang? Sudah hampir waktunya, lho!" Omel Pipin sambil mengibaskan tiketnya. Setelah lima menit menunggu, akhirnya ketiga anak itu pergi ke planetorium tanpa Rintang. Setelah pulang dari planetorium, Dino mengusulkan untuk nyamperin Rintang. Semuanya setuju. Begitu sampai di rumah Rintang, ibunya mengabarkan bahwa Rintang terkena flu. Dino, Adi,, dan Pipin pun meminta izin untuk menjenguk Rintang. Begitu melihat Dino, Pipin, dan Adi memasuki kamarnya, Rintang langsung berkata, "Dino, Adi, Pipin... maaf, ya! Aku tidak bisa ikut pergi bersama kalian. Meskipun aku tidak berjanji. Memang, aku tidak berjanji. Melainkan aku mengucapkan Insya Allah yang artinya semoga Allah mengizinkan. Karena manusia hanya berencana, Allah yang menentukan. Sekarang tolong doakan aku biar cepat sembuh, yaa..." Rntang menjelaskan panjang lebar. "Insya Allah, Aamiin..." sahut semuanya.


HIKMAH Cerita:

Kita bertemu lagi, pembaca-pembaca tercinta! Wueeiisss..... tercinta? Nah, kita akan membahas tentang Insya Allah. Insya Allah artinya semoga Allah mengizinkan. Janji itu adalah utang yang harus dilunasi. Bila kita berjanji, sebaiknya sambil berucap, Insya Allah. Artinya kita bertawakal kepada Allah. Kita berserah diri, apapun keputusan Allah. Dan lagi, bila kita merencanakan sesuatu untuk dikerjakan besok harinya dengan berjanji dan mengucap Insya Allah, apabila dia tidak dapat memenuhi janjinya karena suatu halangan, maka tidak disebut ingkar janji dan tidak berdosa. Nah, sekian... Wassalam...

Sabtu, 08 Agustus 2015

...ilmu dan kekayaan...

ILMU ATAU KEKAYAAN YANG LEBIH BAIK?

Ghifar tampak bingung mengerjakan tugas dari Bu guru Indah. Apalagi, yang disuruh dikerjakan adalah pelajaran agama, pelajaran yang paling tidak disukai oleh Ghifar. "Umm... mana, nih jawabannya? Nggak ada di buku... aduhai..." keluh Ghifar mengacak-acak rambutnya karena pusing. Aldi yang duduk disebelahnya tampak memperhatikan Ghifar. "Ghif, kenapa kamu? Kok, ngeluh gitu, sih..." Aldi mengejutkan Ghifar. "Hmm... ini, lho... soal nomor enam. Lebih baik mana ilmu dan kekayaan? Kenapa? Kalau lebih baiknya aku sudah tahu cuma alasannya aku bingung... apa, ya?" Ghifar menjelaskan dengan suara parau. Aldi mengeluarkan buku yang berjudul 'Ilmu dan kekayaan'. "Semua itu dijelaskan di buku ini. Coba kamu baca!" Ghifar menerima buku yang diulurkan Aldi dengan sedikit kelegaan yang terpeta di wajahnya. Sedikit rangkuman di buku itu adalah: 1. Pengetahuan adalah pusaka peninggalan para Nabi, kekayaan adalah warisan peninggalan Fir'aun. Jadi jelas, pengetahuan lebih baik daripada kekayaan.  2. Anda harus melindungi kekayaan anda, sedangkan pengetahuan melindungi diri anda. Jadi jelas, bahwa pengetahuan lebih baik daripada kekayaan.  3. Orang yang memiliki kekayaan mempunyai banyak musuh, sedangkan orang yang memiliki ilmu pengetahuan memiliki banyak teman. Dengan begitu, pengetahuan lebih baik daripada kekayaan.  4. Pengetahuan lebih baik karena ia akan semakin bertambah bila dibagi-bagi. Sedangkan harta kekayaan apabila dibagi-bagi akan menjadi sedikit.  5. Pengetahuan lebih baik karena seseorang yang berpengetahuan cenderung dermawan. Sedangkan orang yang kaya biasanya pelit.  6. Pengetahuan lebih baik karena ia tidak dapat dicuri. Sedang kekayaan bisa dicuri orang.  7. Pengetahuan lebih baik karena waktu tidak bisa melenyapkannya. Sedangkan harta akan habis dimakan waktu.  8. Pengetahuan lebih baik karena ia tidak memiliki batas, sedangkan kekayaan terbatas dan anda bisa menghitung jumlahnya.  9. Pengetahuan lebih baik karena ia mencerahkan pikiran,sedangkan kekayaan atau harta cenderung membuat gelap pikiran.  10. Pengetahuan lebih baik karena membuat Nabi sadar akan kemanusiaan dirinya yang tecermin dalam doa beliau ini,  'Kami menyembah-Mu karena kami adalah hamba-hamba-Mu.' Sedangkan kekayaan menumbuhkan kesombongan dalam diri Namrud dan Fir'aun yang membuat mereka kehilangan akal dan meng-klaim diri sebagai Tuhan.


HIKMAH Cerita:

Wah, ternyata ilmu jauh lebih baik daripada kekayaan. Bayangkan, dalam rangkuman sepuluh tentang ilmu dan kekayaan diatas, semuanya mengatakan lebih baik ilmu, daripada kekayaan. Nah... siapa nih, yang suka mendambakan mobil, rumah mewah, atau harta benda dunia yang lainnya, yang tidak kekal? Wah, padahal sudah jelas dalam rangkuman nomor 1, 7, dan 9, bahwa kekayaan membuat gelap  pikiran, membuat kita memiliki banyak musuh, dan bahwa harta kekayaan adalah peninggalan Fir'aun. Hiii... makanya banyak-banyak menuntut ilmu, bukannya malah menimbun harta!
Wassalam....



Jumat, 07 Agustus 2015

... Pengalamanku, true story...

Islamic True Story From Me...


Assalamu'alaikum... kisah kali ini adalah kisah nyata. Aku bepergian ke Banjarmasin dengan mobil. Nah, ada beberapa hal yang ingin kusampaikan pada sahabat-sahabat semua:

Rukhshah (keringanan) di perjalanan

Di jalan menuju Banjar, tentu saja agak lama, sehingga harus shalat di dalam mobil. Aku teingat keringanan untuk musafir. Yaitu shalat yang dilakukan boleh di Jamak Qasar (shalat yang disambung, misalnya zuhur dan ashar digabung. Ashar 2 rakaat, zuhur 2 rakaat. Dengan dua kali salam. Shalat shubuh tidak boleh di jamak qasar. Shalat maghrib digabung dengan isya menjadi 5 rakaat). Dan juga rukhshah untuk musafir lainnya, yaitu tayamum dan shalat dengan kiblat boleh mengarah kemana saja, bila kita berada dalam alat transportasi yang tidak memungkinkan untuk berhenti di masjid. Seperti kereta api atau pesawat. Tayyamum hanya diperbolehkan pada saat kita tidak menemui air. Sedangkan shalat di dalam mobil, kita harus shalat dengan lurus saja, tanpa kiblat. Kenapa? Kurang lebih karena jalan di depan mobil berkelok-kelok sehingga kita tidak bisa mengikuti arah kiblat.


Melewati Batas Sutrah (pembatas shalat)

Hmm... saya juga mendapati orang-orang yang menerobos sutrah di beberapa masjid. Eits... jangan bilang cuma anak-anak, ya... orang dewasa pun pernah jadi pelaku penerobosan sutrah shalat. Cara menghalau orang yang menerobos sutrah pada saat shalat adalah:boleh menghalangkan tangan ke arah orang yang menerobos batas sutrah. Saya juga pernah jadi korban, nih...  yah, kisahnya saya sedang shalat isya di masjid Mujahiddin (pontianak). Tiba-tiba anak perempuan umur tiga tahunan menerobos sutrah di barisan saya, barisan paling depan. Saya pikir cuma sekali saja. Tapi masalahnya anak itu bolak balik terus sampai akhirnya saya bosan. Terus, ya...pas dia lewat lagi saya halangkan tangan saya ka dia. Nggak kena,sih... tapi cukup untuk bikin anak itu nggak balik balik lagi. Hehehehehe......... Wassalam

...pahala Al-Ikhlas...

PAHALA BESAR DARI SURAH AL-IKHLAS

"Siapa yang bisa menghatamkan Al-Qur'an dalam 2-3 menit? Rasulullah bertanya kepada para sahabat" Ardiya bercerita tentang salah satu kisah Rasulullah dengat bersemangat pada teman-temannya di sekolah. "Tapi... Ar, bagaimana mungkin hatam Qur'an dalam waktu kurang dari setengah jam? Bahkan para sahabat sekalipun!..." sela Dandi. Ardiya menjawab, "aku belum selesai bercerita, Di. Kamu dengar saja, deh. Nah, aku lanjut, yaa... nah, seketika para sahabat merasa bingung mendengar pertanyaan Rasulullah. Tiba-tiba terdengar suara kecil dari belakang para sahabat. 'Aku bisa ya, Rasulullah!' Rasulullah menoleh. Ternyata yang bersuara adalah Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih kanak-kanak. Rasulullah segera berkata, 'lakukanlah!' Maka Ali bin Abi Thalib membacakan pada Rasulullah surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali. Setelah Ali selesai membacakannya, Rasulullah bersabda, 'jika salah seorang dari kalian membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, maka pahala yang terdapat didalamnya adalah sebanyak pahala menghatamkan Qur'an. Yaitu tiga puluh...' nah, itulah kisah dariku, yang menceritakan, sebesar apakah pahala surah Al-Ikhlas.... terima kasih, terima kasih... hehehe, jadi malu, nih" Ardiya mengakhiri ceritanya dengan sedikit banyolan. Dandi mengangguk-angguk mengerti. 'Ah, aku jadi ingin, nih! Rajin-rajin baca surah Al-Ikhlas, biar banyak dapat pahala, dan jadi bisa bertemu Allah di syurga. Semoga aku mati syahid (mati disaat sedang berjuang di jalan Allah. Misalnya berperang, seperti pasukan Fi Sabilillah) atau mati dengan Khusnul Hatimah. Amiiinnn... ' hati Dandi bertekad. Sementara itu, Bu guru Erni telah memasuki kelas tanpa sepengetahuan mereka. Melihat anak-anak begitu ribut, Bu Erni bertanya kepada semua murid yang segera sadar akan kedatangannya. "Assalamu'alaikum anak-anak, apa yang kalian ributkan? Coba cerita, kalau kalian membicarakan tentang sesuatu yang menarik, maka kalian akan dibebaskan dari hukuman..." suara jernih Bu Erni menggema dalam kelas. Untuk beberapa menit, tak ada yang menjawab sampai Dandi menukas cepat. "Wa'alaikum salam, Bu. Kami membicarakan salah satu kisah Rasulullah yang diceritakan Ardiya. Kisahnya Rasulullah menjelaskan bahwa surah Al-Ikhlas mempunyai pahala yang besar..." Bu Erni mengangguk lalu kembali menjelaskan tentang fakta-fakta surah yang termasuk dalam golongan Ayat-ayat Al-Muawwidzat. "Nah, ternyata apa yang kalian obrolkan ternyata menarik. Baiklah, sampai sini saja pelajaran agama kita, Assalamu'alaikum..."


HIKMAH Cerita:

Nah, teman-teman dan pembaca sekalian, kita bertemu lagi. Hmm... mungkin kalian masih belum mengerti apa yang dimaksud dari hikmah cerita ini karena ceritanya terlalu pendek (mohon maaf, harap dimaklumi...). Nah, begini maksudnya, jika kita menghatamkan Al-Qur'an tiga puluh juz, kita akan mendapatkan pahala tiga puluh juz. Sehingga dapat disimpulkan, apabila kita membaca sepuluh juz, maka pahala yang kita dapat adalah satu per tiga Al-Qur'an yaitu sepuluh pahala. Nah, dalam surah Al-Ikhlas juga begitu. Apabila kita membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali, maka pahalanya adalah sebesar pahala menghatamkan Qur'an! Wahh... kalau kita membacanya seratus kali sehari? Wah... hahaha, silahkan hitung sendiri, ya! Hihihi... Wassalam😇


Minggu, 02 Agustus 2015

...cara minum bukan seperti itu...

Cara Minum Yang Benar

Kriiiinnngggg....!!! Suara bel istirahat yang memekakkan telinga sudah menjadi aba-aba bagi kelas-kelas di SD Bunga Sari 02 untuk membuka pintu kelas, dan menghambur keluar dengan saling mendorong. Begitu juga dengan kelas 5A. Andini langsung ikut mendorong-dorong anak di depannya. Begitu ia sudah di luar, dia langsung menggandeng Dinda sahabatnya, sambil menggenggam botol minumnya. Dinda tertawa kecil melihatnya. "Setia benar botol minum kamu itu. Nggak diminum?" Andini menjawab santai, "ini aku baru mau minum,kok!" Andini mendongakkan kepalanya sedikit ke atas, lalu mengangkat mulut botol diatas mulutnya, tetapi belum mengenai bibirnya. Air dari botol tertuang ke dalam mulutnya  seperti air terjun mini, dan sedikit tumpah di roknya. Dinda heran, lalu bertanya,"hei, kenapa gitu, minumnya? Jorok, tau! Lagipula kan, lebih enak minum kayak biasa..." Dinda menggeleng-geleng bingung. "Dinda, Dinda... kan ada hadist Rasulullah yang berbunyi: Sesungguhnya Rasulullah melarang meminum air langsung dari mulut qirbah (tempat air minum yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum lainnya. H.R. Bukhari. Aku punya bukunya, kamu pengen liat?" Jawab Andini sambil menarik tangan Dinda kembali menuju kelas. "Ini bukunya. 'Hadist-hadist Shahih Untuk Anak' ..." kata Andini seraya menarik sebuah buku dari tasnya. "Aku boleh pinjam, ya..." harap Dinda. Senangnya ia ketika Andini mengangguk


HIKMAH Cerita:

Teman-teman, kita bertemu lagi. Ya, seperti kata Dinda, memang lebih praktis apabila kita minum dengan mulut mengulum mulut botol. Namun, juga seperti kata Andini, Rasulullah melarang kita untuk minum langsung dari mulut botol atau wadah air lainnya. Ada pula alasan ilmiahnya. Teman-teman pasti pernah dimintai minum oleh teman bukan? Nah, pasti juga ada teman-teman kita yang meminta itu minum langsung dari mulut botol. Setelah itu, tanpa mengelapnya teman-teman langsung minum juga, dari mulut botol pula! Wah, kuman yang menempel di bekas minum teman kita tadi jadi terminum deh, oleh kita hiii... jijik kan? Karena itu ikutilah sifat Andini yang minum tidak langsung dari mulut botol. Assalamu'alaikum...