Selasa, 19 April 2016

...Petualangan: Ke Tayan...

Assalamu'alaikum...afwan semuanya, akhir-akhir ini blog saya hiatus. Internet habis, sih...
 Oke, saya akan menceritakan pengalaman saya saat bepergian ke Tayan, Kalimantan Barat. Saat itu hari Minggu, tanggal 10 April 2016. Sekitar pagi jam 8 pagi kami berangkat ke rumah salah satu anggota ta'lim Ahad. Setelah semua anggota ta'lim Ahad yang diundang hadir, dan bis yang disewa juga sudah datang, kami berangkat. Perjalanan cukup lama juga, satu setengah jam. Untungnya ada kue-kue yang dibagikan, sehingga perjalanan tak terlalu membosankan. Begitu sampai di jembatan Tayan, kami semua turun untuk beristirahat dan berfoto. Di bawah jembatan, ada jalanan yang kata mamaku sudah banjir selama berbulan-bulan. Dan mobil yang lewat di situ membuat ombak menyamping yang keren. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke keraton Tayan. Selama perjalanan pendek itu, beberapa orang memilih duduk lesehan di tangga yang menghadap jendela depan, termasuk saya. Beberapa puluh meter setelah jembatan Tayan, pemandangan di kanan kiri jalan sangat mengesankan. Seperti Grand Canyon kelihatannya. Lalu kami singgah di suatu masjid dan makan-makan dahulu. Dan kami melanjutkan perjalanan menuju keraton. Di gang menuju keraton, penumpang diminta turun dan berjalan kaki menuju keraton. Setengah jalan menuju keraton, ada genangan air dari sungai kecil di kiri kanan jalan yang meluap. Di situ, anak-anak yang ikut bermain air sebentar, baru kemudian melanjutkan perjalanan. Di keraton, kami mulai berfoto-foto dulu, dan masuk ke dalam keraton yang mencakup museum itu. Ada benda-benda antik di dalam keraton. Begitu puas melihat-lihat, kami menuju pinggir sungai yang ada  tepat di depan keraton. Di pinggir sungai ada semacam lantai dari papan kayu yang berada beberapa senti di bawah permukaan air. Selain itu dibuat pula pagar dari kayu di sekeliling landasan itu. Anak-anak diperbolehkan bermain air di sana. Setelah bermain air, kami  berbalik menuju bis, dan kami sakarang menempuh perjalanan pulang. Begitu sampai di Pontianak, kami pulang menggunakan motor kami yang diparkir di rumah salah satu anggota ta'lim Ahad. Setelah pulang, kami semua berganti baju, dan berisitirahat.
 Sekian, Wassalam...

Kamis, 07 April 2016

...Jawaban Cerita Detektif:Telur Dadar...

Case yang ini sudah dijawab oleh Hijrah Wahyudi. Dan jawabannya adalah... jeeng, jeengg! Tortilla. Karena telur dadar dalam bahasa Spanyol adalah Tortilla. Itu saja, sekian...Wassalam...

...Jawaban Cerita Detektif:Ada Yang Salah, Tuh...

Misteri 1: ya, hanya penjelasan pendek saja dari saya. Sebenarnya yang salah adalah kata-kata yang digunakan. Kalau sudah begini, semua pasti tahu, kan jawabannya?
Misteri 2: ya, dompetnya punya pak Dzul sendiri yang tercecer di jalan. Sekian, wassalam...

Rabu, 06 April 2016

...Jawaban Cerita Detektif:Lorong Rahasia...

Hmm... sebenarnya misteri ini sudah dijawab oleh Irfan Nurhadi. Coba cek di kolom comment. Tapi saya tetap ingin membuka jawabannya.
 Batu-bata yang diamati oleh Joshua itu tidak berlumut, dan bisa dicopot-pasang. Batu-bata itu menjadi sekat di antara dua ruangan di gorong-gorong tsb. Nah, si pencuri punya kaki-tangan di dalam rumah. Kaki-tangan tersebut membawa barang curian yang tidak terlalu besar dan dibungkus rapi itu  masuk ke lobang di halaman rumah yang terhubung ke dalam gorong-gorong. Kaki-tangan itu mencopot batu-bata tak berlumut itu dan menyerahkan barang curian pada si pencuri. Pencuri itu keluar lewat lobang gorong-gorong di trotoar. Kebetulan Tom Walker melihat si kaki-tangan masuk ke lobang di halaman  rumah dan melihat pula si pencuri menyusup keluar dari gorong-gorong trotoar.

...Cerita Detektif:Sidik Jari...

Serial Cerita Detektif
Pecahkan Sendiri Misterinya!

Shellby dan Joshua sekarang sedang bersepeda menuju jalan Billyways, yang terkenal dengan dengan toserba yang cukup besar dengan pengelolanya yang selalu muram, apapun yang terjadi. Toko itu kemarin malam dirampok. Hasil rampokan adalah seluruh uang yang ada di mesin kasir. Hari itu, saat Joshua dan Shellby memasuki toserba tersebut, si pengelola yang bernama Marrie Hill memasang wajah lebih muram. "Kalian ini siapa? Dan ingin apa?" Tanyanya. Joshua dengan jujur segera menjawab. "Ah, kami ini pembantu polisi yang ditigaskan untuk menyelidiki. Silahkan duduk, kami akan menginterogasi anda." Marrie segera duduk di sebuah kursi kayu di belakang meja kasir. Joshua mulai menanyai Marrie, dan mencatat semua jawaban Marrie. Catatan Joshua kurang lebih seperti ini.
Saat itu jam 15.40, Marrie sedang melayani pelanggan yang tinggal sedikit. Setelah toko kosong, Marrie ke ruang belakang sebentar untuk menukar uang. Begitu ia kembali ke toko,dan hendak memasukkan uang yang ditukarkannya tadi dalam mesin kasir, ketika dilihatnya mesin kasir sudah kosong.
NB: Saat perampokan terjadi, toko belum tutup.
 Joshua memandang ke sekeliling ruangan. "Maaf, nyonya Marrie. Andakah yang menelepon kantor polisi?" Tanya Joshua. "Ya, jelas! Siapa lagi?!" Ujar Marrie gusar. "Yah--kalau begitu, selamat tinggal. Eh, nyonya, bolehkah saya memeriksa telepon sebelum kami pergi?" Marrie mengangguk, membiarkan Joshua memeriksa setiap senti badan teleponnya. Akhirnya Joshua mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk menatap telepon. Wajahnya menyiratkan kebingungan. "Hmm, ya sudah! Kami pergi, nyonya Marrie, dan... eh, toko ini bersih sekali, ya!  Sangat bersih. Bahkan teleponnya juga! Sampai jumpa!" Ujar Joshua. Shellby mengangguk. Mereka bersepeda, dan berhenti  agak jauh dari toserba. Mereka berunding. "Shellby! Kau sudah menebak pelakunya? Aku sudah. Psst, psst... psssttt!" Mereka berdua berbisik-bisik. Kemudian mereka menelepon pak inspektur kepala John.

Nah, diapakah pelaku perampokan uang di mesin kasir toserba milik Marrie Hill? Tuliskan jawaban di kolom comment, seperti biasa. Wassalam.....

Senin, 04 April 2016

...Cerita Detektif:Si Kaki Besar...

Serial Cerita Detektif
Pecahkan Sendiri Misterinya!

Saat itu Joshua sedang mendengarkan radio yang menyiarkan acara musik. Tiba-tiba alunan musik yang disiarkan radio berhenti dan berganti dengan suara seorang pembaca berita. "Berita Mendadak! Hari ini rumah penginapan besar bernama Garden Cottage kecurian. Yang dicuri adalah seperangkat perhiasan emas milik seorang nyonya kaya, dan juga dompet-dompet milik para penginap, yang ditemukan di lapangan Barker tanpa isi kecuali KTP. Sekian berita ini kami sampaikan, dan maaf telah menganggu acara Musik Ria yang sebentar lagi akan lamgsung disiarkan kembali." Begitu kalimat terakhir tadi selesai disampaikan oleh penyiar, segera saja alunan musik kembali terdengar. Hanya saja Joshua tak lagi mendengarkannya. Otaknya berputar. "Hmmm... hebat sekali. Dalam sebulan ada berapa rumah kecurian? Banyak. Dan kami--aku dan Shellby-- berhasil memecahkan beberapa diantaranya. Dan sekarang...hmm... lebih baik aku panggil Shellby saja dulu." Gumamnya. Dia mematikan radio dan bergegas menaiki tangga menuju tingkat atas di mana kamarnya dan Shellby berada. Begitu ia membuka pintu kamar mereka, didapatinya Shellby sedang menyusun buku-buku detektifnya. "Shellby, hei, hoi! Kau tahu tidak, tadi di radio ada berita pencurian... lagi! Di..aduh, di mana tadi? Ah, ya. Di penginapan Garden Cottage. Bagaimana menurutmu, apakah kita akan turut menarik diri lagi? Kalau aku... aku sudah siap dari tadi!" Ujar Joshua. Shellby tertawa. "Baiklah, kak! Aku akan mengeluarkan sepedaku sekarang!" Sahutnya sambil berjalan menuju ambang pintu. "Lomba, yuk?" Tawar kakaknya. Mereka pun berlomba dari kamar atas sampai ke depan garasi. Joshualah pemenangnya dengan larinya yang laju. Dikeluarkannya sepedanya dari garasi dan ia langsung meloncat ke atas sadelnya. Shellby menyusul, dan mereka melaju menuju jalan Rodways, jalan di mana berdiri bangunan penginapan Garden Cottage. Joshua mengerem sepedanya diikuti oleh Shellby, ketika dilihatnya sebuah bangunan tua tapi rapi menjulang dengan papan tanda bertuliskan Garden Cottage tertancap di jalan tanah yang tanahnya lembek. Shellby dan Joshua memarkirkan sepeda mereka di pinggir jalan besar yang berumput. Mereka berjalan di atas jalan tanah yang menuju Garden Cottage. Begitu heran mereka berdua, melihat banyak sekali jejak kaki yang berukuran hampir seperti kaki gajah, bertebaran di mana-mana. Lalu mereka melihat Pak Bert, sedang berjongkok di atas salah satu jejak kaki, sedang menyalin polanya. Joshua memperhatikan beberapa saat. Lalu melangkah ke telundakan pendek dan mengetuk pintu. Pintu dibuka oleh seorang gadis berumur 17 tahun yang mengenakan baju seperti pelayan. "Ah, sudah pasti orang yang ingin mengetahui kejadian itu, kan?!" Serunya. "Yah... benar. Bisa tunjukkan pada kami petunjuk yang ada?" Kata Joshua tanpa sekalipun hendak menyembunyikan kenyataan kalau dia ingin melihat petunjuk-petunjuk yang ada. "Maaf, semua sudah dibersihkan, kecuali itu" ujar si pelayan sambil mengangguk ke arah jejak-jejak kaki yang ada di halaman. "Itu mengecewakan." Ujar Shellby. "Kalau kau memang sangat kepingin melihatnya, aku bisa menjelaskan petunjuk itu!" Kata si pelayan. "Cuma ada tapak jari sarung tangan saja. Di cermin adanya, dan di gagang telepon. Walaupun kelihatannya ia sama sekali tidak menelepon siapa-siapa. Besar sekali tapak jari itu! Mungkin sarung tangan ukuran dua belas. Atau sebelas. Tunggu... ya, itu saja." Tutur pelayan itu. Joshua dan Shellby saling pandang. Kemudian mereka melihat jejak aneh di salah satu petak tanah. Jejak itu bundar dan cukup besar. Ada pola silang menyilang di seluruh permukaannya. "Jejak apa itu?" Tanya Shellby. "Entah." Kata pelayan itu sambil kembali maduk karena ada panggilan untuknya. Ia menutup pintu. Joshua mengelilingi rumah penginapan itu. Rupanya bagian belakang adalah bagian dapur. Di meja dekat wastafel ada sebotol susu, dua potong roti yang besar, dan serenteng susis. "Ah, rupanya tukang susu, roti, dan pesuruh tukang daging datang ke sini." Ia lalu kembali ke tempat Shellby menunggu di depan rumah. "Tukang susu, tukang roti, dan pesuruh tukang daging sudah datang. Aku melihat susu, roti, dan susis di belakang tadi." Ujarnya. Shellby mengerutkan kening. "Ketiganya sama-sama berkaki-tangan kecil, tak mungkin mereka" katanya. Joshua menggeleng. "Jangan pikirkan dulu sepatu dan sarung tangan itu. Pikirkan saja jejak aneh tadi." Kecam Joshua. "Tukang susu membawa susunya dengan keranjang besi persegi empat tanpa pola. Tukang roti membawa keranjang anyaman rotan. Dan tukang daging mengemas dagingnya dengan plastik atau wadah. Siapa pencurinya?" Joshua menuturkan jenis keranjang yang dipakai para penjaja makanan. Shellby dan Joshua berpandangan. Kemudian mereka nyengir lebar dan bersegera menuju sebuah telepon umum. Dan mereka melaporkan analisis mereka. "Hebat, anak-anak. Orang itu sudah tertangkap dari tadi. Tetapi tebakan kalian tepat sekali. Kurasa Pak Bert akan kesal lagi pada kalian." Sahut pak Inspektur Kepala John dari seberang. Dan itu benar!

Nah, menurutmu, siapakah pelakunya?Teka-teki ini sangat mudah, kok. Ayo, tulis jawaban di kolom comment. Sekian, Wassalam... (kalau bisa sekalian dengan MO si pencuri, yaaa...)

Minggu, 03 April 2016

...Jawaban Cerita Detektif:Jejak Menuju Pintu...

Nah, jawaban salah satu cerita detektif dibuka hari ini, nih... ayo, disimak baik-baik, yaa..

Cara si pencuri kabur tanpa meninggalkan jejak ke arah pagar adalah: dengan berjalan mundur sambil menapaki lagi jejak yang lurus menuju jendela. Sehingga jejak-jejak kaki itu hanya satu arah, tidak dua arah seperti seharusnya. Ayoo... sebelum jawaban misteri-misteri lainnya dibuka, cepat jawab! Wassalam...

...Rencana Antum Apa?...

Rencana:Kalau Sudah Besar Cita-Citaku Apa, Yaaa?

Kalau saya sendiri, sih memilih sesuai dengan kesukaan dan bakat saya. Saya bukan bermaksud menyombong, tetapi saya mempunyai bakat menulis. Saya juga menikmati untuk menulis atau membaca. Kalau para pembaca, apa nih, cita-citanya? Coba ditulis di kolom comment...

Rencana:Kalau Sudah Mampu, Aku kepingin Bikin Game. Game Kayak Apa Yang Ideal?

Kalau saya, ingin membuat dua game. Satu game cerita detektif berbasis Islam, dan satu game menggelindingkan biskuit (mirip Freewheelin, tapi biskuitnya digelindingin masuk ke mulut dan melewati pipa panjang+obstacles+waktu terbatas). Yang game cerita detektif itu
maksudnya ada banyak cerita detektif dalam satu aplikasi, dan ceritanya berbasis Islam. Cerita detektifnya bisa dijawab sendiri oleh pemain. Semua game yang ingin saya buat ini offline. Jadi memainkannya tidak perlu memakai internet.
Sekian, (kalau ada yang ingin menyatakan cita-cita dan impiannya, silahkan ditulis di kolom comment) Wassalamu'alaikum...

Sabtu, 02 April 2016

...Cerbung Fiksi Bagian 3...

PLAK (Penjelajah Luar Angkasa Khusus)

George pingsan ketika roket R45D-0 melaju menembus atmosfer bumi. George baru terbangun ketika 2-3 jam berikutnya roket sudah menabrak-nabrak pilar-pilar batu besar yang ada di sekitar gedung GALA. Tiba-tiba roket mendadak lurus kembali dan mulai mendarat. Ketika roket mini itu mendarat, membentur tanah, bagian dalam roket terguncang dengan keras. George yang tadi masih berbaring, langsung terpelanting ke lantai. Kepalanya terbentur pinggiran kaki sebuah dipan, dan George kembali pingsan karenanya. Begitu roket berhenti, Robert Hack segera mendekati roket, yang rupanya mendarat dengan bagian atas tersandar ke sebuah batu raksasa. Urbun, asisten George, menyusul Robert dengan panik. Robert dan beberapa orang lagi sedang mencoba membuka pintu magnetik, tapi sia-sia. Pintu itu terkunci, dan kuncinya ada di dalam roket, bersama George. Akhirnya Robert memerintahkan orang-orangnya untuk mengambil gergaji mesin. Urbun mendekati Robert dengan cemas. "Urbun..." desah Robert. Kemudian, beberapa orang membawa gergaji mesin, dan menggergaji belahan pintu. Braakkk!! Pintu langsung terlepas dan jatuh ke dalam. Robert menghambur masuk, diikuti  Urbun. Mereka melihat George terkapar lemas di lantai. Urbun segera memekik pelan dan menghampiri George yang terbaring. Ah, dia masih bernapas. Urbun lega sekali. Ia dan Robert membawa George  ke ruang rawat. Menurut dokter yang merawatnya, ia baik-baik saja, tetapi harus beristirahat selama 1 hari penuh.