Kamis, 31 Maret 2016

...Cerita Detektif:Lorong Rahasia...

Serial Cerita Detektif
Pecahkan Sendiri Misterinya!

Shellby tengah menekuri buku Sherlock Holmes nya, ketika telepon di sebelahnya berdering. "Uahmmm... ya, halo? Siapa ini?" Serunya ketika panggilan sudah tersambung. "Ah, pak inspektur kepala. Ada apa? Pencurian, jalan Hollins, rumah--hah?! Selokan di pinggir jalan? Ya, ya... saya segera ke sana!" Shellby bergegas meletakkan gagang telepon begitu sambungan sudah diputuskan. Ia berseru memanggil kakaknya, Joshua. Joshua berlari menuruni tangga dari kamarnya yang terletak di tingkat atas. "Ada--apa--Shellby--?" Katanya terengah-engah. Shellby cepat menukas. "Ayolah, tak ada waktu lagi! Ambil sepedamu, nanti kujelaskan di jalan!" Joshua mengangguk, dan bersegera mengeluarkan sepedanya dari garasi. Tak sampai dua menit selanjutnya, mereka sudah di atas sadel masing-masing, meluncur cepat menuju jalan Hollins. Shellby meringkas pembicaraannya dengan pak inspektur kepala John di telepon tadi pada Joshua, yang sedang fokus ke jalanan. Kemudian Joshua berkomentar dengan heran. "Untuk apa pak inspektur kepala menyuruh kita datang untuk memeriksa comberan, hmm... selokan?" Shellby mengangkat bahu tanda heran. "Tak tahu, ya! Kupikir yang akan diperiksa bukan comberannya, tapi gorong-gorongnya! Entah untuk apa?" Ujarnya. Mereka menghentikan laju sepeda ketika melihat beberapa orang berseragam PDAM dan beberapa lagi mengenakan seragam polisi berkerumun di pinggir jalan. Seorang anggota PDAM sedang sibuk membuka tutup gorong-gorong yang bundar. Shellby dan Joshua memarkirkan sepeda mereka di samping sebuah mobil polisi. Mereka menghampiri kerumunan, dan melihat pak inspektur sedang berjongkok di samping lubang gorong-gorong yang sudah berhasil dibuka tutupnya. "Pak inspektur kepala John! Pak!" Bisik Shellby tepat di telinga pak inspektur kepala, yang refleks menolehkan kepalanya. "Shellby! Ah, Joshua juga. Aku butuh bantuan kalian. Kemarin, sekitar tengah malam rumah itu..." pak inspektur kepala John menuding sebuah rumah yang megah nampaknya, lalu melanjutkan. "...kecurian! Menurut keterangan seorang warga--eh, loper koran bernama Tom Walker, yang kebetulan pulang malam--pencuri itu dilihatnya sekilas ketika menyusup masuk ke dalam lubang gorong-gorong ini. Dan sekarang aku ingin kita bertiga masuk melihat bagian dalamnya. Kuharap kalian mau? Harry! Cepat, aku ingin tangga--tangga apa saja--disiapkan! Kami perlu benda itu! Kenton, bawakan senter dan tali! Ayo, cepat, cepat!" Kalimat terakhir itu diteriakkan oleh pak inspektur kepala kepada dua bawahannya yang langsung menabik pada mereka bertiga. Lima menit selanjutnya, Shellby, Joshua, dan pak inspektur kepala John sudah berdiri mengamati lorong bagian dalam gorong-gorong yang mereka masuki. Mereka sudah sampai ke akhir lorong itu, yang ternyata buntu. Joshua mengernyitkan kening, lalu memandang berkeliling. Siapa tahu ada lorong atau lubang di dinding. Tapi ternyata tidak! "Yah, ini mengecewakan" komentar Shellby. "Hmm...harus ada lorong rahasia di sini! Tidak mungkin tidak! Aku kenal Tom Walker, dia jujur dan baik hati! Tak mungkin ia berbohong." Tukas Joshua memandang berkeliling. Tiba-tiba pandangannya terhenti pada salah satu dinding batu bata. Batu bata-batu bata itu sudah berlumut. Sebenarnya itu hal yang wajar, tetapi Joshua hanya memperhatikan salah satu batu bata. "Pak inspektur kepala! Kurasa aku menemukan jawabannya! Kemari..." Joshua menggamit pak inspektur kepala John serta Shellby untuk mendekat. Dia berbisik cepat. Pak inspektur mengangguk-angguk. "Yah, benar katamu itu Jo! Aku akan memerintahkan anak buahku untuk melakukan penggrebekan besar-besaran. Kalian naiklah. Aku dan anggotaku harus kerja keras hari ini!" Ujar pak inspektur kepala.
Tiga jam setelah Shellby dan Joshua pulang, telepon berdering. "Ya--halo? Pak inspektur kepala! Ada apa? Penggrebekan berhasil?! Wah, ini harus dirayakan, ya datanglah ke rumahku, pak! Ya, segera!" Joshua, yang mengangkat telepon, memandang Shellby dengan cengiran bandel terpeta di wajahnya. "Shellby, penggrebekan berhasil! Pak inspektur kepala akan minum teh sore ini, di sini! Penjahat yang tertangkap adalah pencuri, penadah barang antik yang dilindungi, perampok, pencoleng, dan macam-macam lagi! Semuanya penjahat kelas kakap! Ini pesta, namanya!" Seru Joshua tak dapat menahan diri. Shellby ikut bersorak.

Nah, misteri berhasil terpecahkan. Tapi aku ingin mengasah otak para pembaca. Silahkan tuliskan Modus Operandi si pencuri untuk kabur. Silahkan kirim analisa dan jawaban anda ke kolom comment. Selamat berpikir! Wassalam...

4 komentar:

  1. Keterangannya belum begitu jelas, tapi saya tertarik sama bagian ini :

    Batu bata-batu bata itu sudah berlumut. Sebenarnya itu hal yang wajar, tetapi Joshua hanya memperhatikan salah satu batu bata.

    Jika batu bata yg diperhatikan Joshua itu tidak berlumut, mungkin saja itu yg dipakai pencuri dalam MO nya.

    Katakanlah dinding batubata itu berupa sekat yg memisahkan lorong menjadi dua bagian. Katakanlah batubata tak berlumut itu bisa dicopot-pasang.
    Si pencuri punya kaki-tangan di dalam rumah. Kaki tangan itu mengambil barang curian (ukuran tidak terlalu besar), ia masuk ke gorong2 melalui lubang dari halaman rumah dan menelusuri gorong2 ke dinding sekat tsb.

    Di sisi lain dinding si pencuri sudah menunggu kaki-tangannya datang. Ia mencopot batubata tak berlumut tadi kemudian mengambil barang curian yg disodorkan oleh kaki tangannya. Pencuri keluar dan kebetulan Tom Walker menyaksikan kepergian pencuri itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 25-1-17
      2-5-14-1-18.
      Hebat. Kalau tidak salah anda pengelola blog irfanurhadi.wordpress.com bukan?

      Hapus
    2. Salah, yg benar inurhadi.wordpress.com, hihi.. ^^

      Kasusnya keren, bisa dikategoriin sbg impossible-crime. Dapet inspirasi dr mana nih?

      Hapus
  2. Teringat aja... kasus dari majalah Donal Bebek. Detektif Miki dengan komisaris O'Hara. Yang edisi khusus. Banyak cerita detektifnya. Ada juga yang dari buku Pasukan Mau Tahu. Buku zaman dulu, tuh. Yang jelas seru. Apalagi kalau Pak Goon udah diisengin sama Fatty/Frederick.

    BalasHapus