Senin, 04 April 2016

...Cerita Detektif:Si Kaki Besar...

Serial Cerita Detektif
Pecahkan Sendiri Misterinya!

Saat itu Joshua sedang mendengarkan radio yang menyiarkan acara musik. Tiba-tiba alunan musik yang disiarkan radio berhenti dan berganti dengan suara seorang pembaca berita. "Berita Mendadak! Hari ini rumah penginapan besar bernama Garden Cottage kecurian. Yang dicuri adalah seperangkat perhiasan emas milik seorang nyonya kaya, dan juga dompet-dompet milik para penginap, yang ditemukan di lapangan Barker tanpa isi kecuali KTP. Sekian berita ini kami sampaikan, dan maaf telah menganggu acara Musik Ria yang sebentar lagi akan lamgsung disiarkan kembali." Begitu kalimat terakhir tadi selesai disampaikan oleh penyiar, segera saja alunan musik kembali terdengar. Hanya saja Joshua tak lagi mendengarkannya. Otaknya berputar. "Hmmm... hebat sekali. Dalam sebulan ada berapa rumah kecurian? Banyak. Dan kami--aku dan Shellby-- berhasil memecahkan beberapa diantaranya. Dan sekarang...hmm... lebih baik aku panggil Shellby saja dulu." Gumamnya. Dia mematikan radio dan bergegas menaiki tangga menuju tingkat atas di mana kamarnya dan Shellby berada. Begitu ia membuka pintu kamar mereka, didapatinya Shellby sedang menyusun buku-buku detektifnya. "Shellby, hei, hoi! Kau tahu tidak, tadi di radio ada berita pencurian... lagi! Di..aduh, di mana tadi? Ah, ya. Di penginapan Garden Cottage. Bagaimana menurutmu, apakah kita akan turut menarik diri lagi? Kalau aku... aku sudah siap dari tadi!" Ujar Joshua. Shellby tertawa. "Baiklah, kak! Aku akan mengeluarkan sepedaku sekarang!" Sahutnya sambil berjalan menuju ambang pintu. "Lomba, yuk?" Tawar kakaknya. Mereka pun berlomba dari kamar atas sampai ke depan garasi. Joshualah pemenangnya dengan larinya yang laju. Dikeluarkannya sepedanya dari garasi dan ia langsung meloncat ke atas sadelnya. Shellby menyusul, dan mereka melaju menuju jalan Rodways, jalan di mana berdiri bangunan penginapan Garden Cottage. Joshua mengerem sepedanya diikuti oleh Shellby, ketika dilihatnya sebuah bangunan tua tapi rapi menjulang dengan papan tanda bertuliskan Garden Cottage tertancap di jalan tanah yang tanahnya lembek. Shellby dan Joshua memarkirkan sepeda mereka di pinggir jalan besar yang berumput. Mereka berjalan di atas jalan tanah yang menuju Garden Cottage. Begitu heran mereka berdua, melihat banyak sekali jejak kaki yang berukuran hampir seperti kaki gajah, bertebaran di mana-mana. Lalu mereka melihat Pak Bert, sedang berjongkok di atas salah satu jejak kaki, sedang menyalin polanya. Joshua memperhatikan beberapa saat. Lalu melangkah ke telundakan pendek dan mengetuk pintu. Pintu dibuka oleh seorang gadis berumur 17 tahun yang mengenakan baju seperti pelayan. "Ah, sudah pasti orang yang ingin mengetahui kejadian itu, kan?!" Serunya. "Yah... benar. Bisa tunjukkan pada kami petunjuk yang ada?" Kata Joshua tanpa sekalipun hendak menyembunyikan kenyataan kalau dia ingin melihat petunjuk-petunjuk yang ada. "Maaf, semua sudah dibersihkan, kecuali itu" ujar si pelayan sambil mengangguk ke arah jejak-jejak kaki yang ada di halaman. "Itu mengecewakan." Ujar Shellby. "Kalau kau memang sangat kepingin melihatnya, aku bisa menjelaskan petunjuk itu!" Kata si pelayan. "Cuma ada tapak jari sarung tangan saja. Di cermin adanya, dan di gagang telepon. Walaupun kelihatannya ia sama sekali tidak menelepon siapa-siapa. Besar sekali tapak jari itu! Mungkin sarung tangan ukuran dua belas. Atau sebelas. Tunggu... ya, itu saja." Tutur pelayan itu. Joshua dan Shellby saling pandang. Kemudian mereka melihat jejak aneh di salah satu petak tanah. Jejak itu bundar dan cukup besar. Ada pola silang menyilang di seluruh permukaannya. "Jejak apa itu?" Tanya Shellby. "Entah." Kata pelayan itu sambil kembali maduk karena ada panggilan untuknya. Ia menutup pintu. Joshua mengelilingi rumah penginapan itu. Rupanya bagian belakang adalah bagian dapur. Di meja dekat wastafel ada sebotol susu, dua potong roti yang besar, dan serenteng susis. "Ah, rupanya tukang susu, roti, dan pesuruh tukang daging datang ke sini." Ia lalu kembali ke tempat Shellby menunggu di depan rumah. "Tukang susu, tukang roti, dan pesuruh tukang daging sudah datang. Aku melihat susu, roti, dan susis di belakang tadi." Ujarnya. Shellby mengerutkan kening. "Ketiganya sama-sama berkaki-tangan kecil, tak mungkin mereka" katanya. Joshua menggeleng. "Jangan pikirkan dulu sepatu dan sarung tangan itu. Pikirkan saja jejak aneh tadi." Kecam Joshua. "Tukang susu membawa susunya dengan keranjang besi persegi empat tanpa pola. Tukang roti membawa keranjang anyaman rotan. Dan tukang daging mengemas dagingnya dengan plastik atau wadah. Siapa pencurinya?" Joshua menuturkan jenis keranjang yang dipakai para penjaja makanan. Shellby dan Joshua berpandangan. Kemudian mereka nyengir lebar dan bersegera menuju sebuah telepon umum. Dan mereka melaporkan analisis mereka. "Hebat, anak-anak. Orang itu sudah tertangkap dari tadi. Tetapi tebakan kalian tepat sekali. Kurasa Pak Bert akan kesal lagi pada kalian." Sahut pak Inspektur Kepala John dari seberang. Dan itu benar!

Nah, menurutmu, siapakah pelakunya?Teka-teki ini sangat mudah, kok. Ayo, tulis jawaban di kolom comment. Sekian, Wassalam... (kalau bisa sekalian dengan MO si pencuri, yaaa...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar